Pentingnya Bersyukur oleh KH Atho’urrohim

Ranting NU Pelem Kertosono – Pengajian rutin malam Jum’at pahing yang telah berjalan hampir satu tahun malam ini dilaksanakan di Masjid Al Falah Jl Ahmad Yani 124 Pelem Kertosono.
Sambutan disampaikan oleh shohibul bait K.H. Dain Mashuri, beliau menyampaikan beberapa program Ta’mir Masjid Al Falah diantaranya pengajian tafsir munir rutin tiap ahad pagi setelah sholat subuh dan pengajian rutin setiap malam kamis.
Selanjutnya perwakilan dari pengurus ranting nu pelem Bapak Sayit Hasim, “keadaan sehat, keadaan sempat, tidak mau datang tidak akan sampai di majlis ilmu.”, selain itu beliau juga menyampikan program rutin pengajian setiap malam jumat pahing dan ngaji kitab bidayatul hidayah setiap malam jumat kliwon. Program lain yang disampaikan adalah temporer undangan tahlil, khotmil quran jika ada warga nahdhiyyin pelem memiliki hajat syukuran, dll.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh perwakilan MWCNU Bapak Siswanto, dalam sambutannya beliau mohon doa restu pelaksanaan musyker MWCNU Kertosono yang akan dilaksanakan pada tanggal 02 Oktober 2022. Beliau juga menyampaikan agar ikut berpartisipasi dan mensukseskan dalam hari santri yang akan dilaksanakan bulan Oktober mendatang.
Mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh K.H. Athourrohim sangat menarik untuk disimak. Beliau menyampaikan pentingnya bersyukur bukan hanya di mulut saja, akan tetapi juga dilakukan dalam bentuk tindakan. Apapun bentuk kebaikan yang kita lakukan supaya selalu ingat bahwa ini semua adalah pertolongan dan rahmat dari Allah swt, dengan cara ini merupakan bentuk dari rasa bersyukur. “Bersyukur itu adalah menggunakan nikmat sesuai dengan apa yang memberikan nikmat”. Tegas beliau. Jika manusia pintar bersyukur walaupun tidak pernah berdo’a maka hidupnya akan ditata, ditolong oleh Allah swt. Beliau juga mewanti-wanti dengan sifat ta’ajub atau bangga diri jika sudah melakukan kebaikan karena sifat ini akan menghabiskan pahala kebaikan.
Beliau kemudian menyampaikan kisah Nabi Musa as tentang kekeringan berkepanjangan yang pada saat Nabi Musa berdoa memohon hujan dengan umatnya tidak diijabah oleh Allah dikarenakan ada satu umatnya yang memiliki penyakit hati. Pada akhir mauidhoh menceritakan riwayat tentang pentingnya tawassul.
Acara di mulai setelah isya’ sampai dengan pukul 10.00 wib yang dihadiri oleh Ketua Tanfidyiyah MWCNU Kertosono Bapak H. Muhammad Abbas Ahmad.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Chat WA
Butuh Bantuan?
Assalamu'alaikum
Selamat datang di website Ranting NU Pelem Kertosono.
Ada yang bisa kami bantu?